Hidup Sehat dengan Beras Sagu

Sudah lama saya mengkonsumsi beras sagu. Namun dalam beberapa pekan ini, sy bertiga dg istri dan anak mulai mengkonsumsi beras sagu yg berbeda dari merek sebelumnya, tp msh sama2 produk hasil olahan BPPT. 

Mereknya kali ini, "Beras Sagu Mama Papua". Produk ini olahan campuran dari tepung sagu 80% dg tepung jagung 20%, dg indeks glikemik total kurang dari 30. Merek sebelum yg sy gunakan merupakan beras sagu campuran tepung sagu 70% dg tepung beras merah 30% hingga menghasilkan total indeks glikemik 35. 

Kesehatan suatu makanan ditentukan salah satunya oleh angka Indeks Glikemik ya. Makin tinggi angkanya, makin buruk utk kesehatan. Sebaiknya, makin rendah angkanya, itu makin baik bagi kesehatan.

Itu salah satu beda kedua merek beras sagu tersebut. Bedanya lagi, harga beras sagu merek yg skrg sy konsumsi lbh murah, Rp 25.000/kg. Merek sebelumnya Rp 37 ribu/kg. 

Selain itu, konsumsinya lbh irit. Kami bertiga hanya perlu memasak 300 gram beras sagu utk kebutuhan makan dua kali saat buka puasa dan sahur. Jadi, 1 kg bisa dikonsumsi utk tiga hari, atau seharinya hanya Rp 8.350,- utk bertiga. Murah sekali. Atau sama dengan konsumsi beras biasa. 

Yg lbh menarik, beras sagu merek Mama Pupua itu lebih pulen, dan cara memasaknya sama persis dg menanak nasi biasa di magicom. Hanya saja, dlm menanaknya dibutuhkan air lbh banyak, 100 gram dibutuhkan air 170 ml atau setengah botol kecil aqua. 

Beras sagu ini sangat sehat, enak dikonsumsi, pulen dan harum. Silahkan dicoba. Beli di shoope sepertinya bebas ongkir, sementara di tokopedia dikenakan biaya ongkir relatif mahal. (AT)
Share:

Tidak ada komentar: